PENDALAMAN KHARISMA DAN SPIRITUALITAS JMJ YAYASAN JOSEPH YEEMYE CABANG SULSELRA
Dalam rangka Bulan Spritualitas SJMJ dan merayakan Hari wafatnya Pendiri Kongregasi Suster-Suster JMJ, Yayasan Joseph Yeemye Cabang Sulselra menggelar suatu kegiatan Rekoleksi dan Pendalaman Kharisma dan Spiritualitas Pendiri Pater Mathias Wolff, SJ. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 27 s/d 30 Oktober 2021. Suatu kebanggaan ketika semangat dan spiritualitas Pendiri Kongregasi Suster-suster JMJ dihidupi dan dihayati oleh seluruh Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Sekalipun kegiatan ini dilaksanakan secara daring/online tetapi semangat para peserta sangat antusias mengikutinya secara penuh.
Sr.Leonie Taroreh, SJMJ sebagai salah satu pemateri mengatakan;
Kita mengusahakan pendidikan dan pelayanan terbaik, berkualitas. Kerasulan pendidikan bukan saja menjadi tempat mencari pengetahuan, namun juga menjadi tempat untuk membentuk keseimbangan dirinya. Itu berarti, tidak hanya kepintaran dan talenta berpikir yang dikembangkan dalam diri mereka, namun oleh rasa spiritualitas dan kepribadian pun harus terbentuk. Hati yang tulus dan lemah lembut dan jiwa yang mampu memancarkan nilai-nilai hidup. Singkatnya dimensi tubuh, pikiran, hati dan jiwa harus seimbang.
Kita mendidik dan membina anak didik dengan ketulusan hati, dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang. Pendidikan harus dapat membantu mereka untuk membentuk hati dan perasaannya. Kita perlu belajar dari Yesus. Yesus sendiri di malam sebelum menghadapi penderitaan-Nya, mendidik dan membina para murid-Nya dengan memberi kesaksian kasih dan pelayanan. Demi tujuan masa depan murid-Nya, Yesus memberikan prinsip yang paling mendasar yaitu saling mengasihi, saling memperhatikan, saling melayani dan saling membasuh kaki. Kita dapat belajar dari hati Yesus yang lembut dan rendah hati seperti itu. Lebih dari pada mendidik dengan pengetahuan yang muluk-muluk, Yesus mengutamakan untuk mendidik murid-murid-Nya dengan hati. Perhatian dan sentuhan hati pada tiap-tiap pribadi. Semoga makin banyak orang muda mendapatkan pendidikan hati, mengalami sentuhan kasih Allah, dan dari dalam dirinya sendiri tumbuh kesadaran baru akan jati diri dan tujuan hidupnya di dunia.